Suatu kali, Muhammad Yamin berbincang dengan Jusupadi Danuhadiningrat, pemuda asal Yogyakarta, dan Adnan Kapau Gani, pemuda Minangkabau penyuka makanan Palembang. Mereka berkelakar tentang persatuan "menu" Nusantara. "Kalau situ dahar gudeg ame nasi, jangan lupa plus ama pempeknya," ucap Adnan. Yamin lalu nyeletuk, "Dan bagusan lagi, tambah rendang." Muhammad Yamin sadar bahwa bahasa Indonesia …