Text
Ketika Nurani Bicara
Pada mulanya hanya coba-coba, Karena Coba-coba, saya tidak memasang target apa-apa. Saya tahu diri. Saya miskin basis pengetahuan umum. Setelah Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar), oleh orang tua, saya langsung dimasukkan ke Pesantren Almunawwir Krapyak, Yogyakarta. Menyadari potensi diri, mulanya saya tidak berani mengirimkan tulisan ke penerbitan media massa. Saya pun lalu membikin semacam buletin intern, untuk kalangan para santri. Meski hanya berusia singkat, penerbitan buletin itu telah menggerakkan hati Abah saya -K.H. Bisri Mustofa- untuk menekan saya, belajar menulis dengan serius dan tekun. Saya diwajibkan menulis apa saja, dalam sehari, satu jam. Dan dikontrol dengan ketat.
Tidak tersedia versi lain