Dalam menulis puisi, Ristia mengambil beragam tema, dia bisa berkisah mengenai perempuan, misalnya melalui puisinya berjudul "Emak" atau mendefinisikan perempuan dengan satu keindahan yang dibayangkan, seperti 'Wajah Rembulan' atau berkisah mengenai rutinitas yang dia jalani, misalnya pada puisi berjudul 'Pagi yang (selalu) Sama'. Seolah, melalui puisi Ristia tidak mau melewatkan momentum yang …
Aku sekadar ingin memantulkan apa yang pernah kualami, sekedar memberi kesaksian, membagi pemaknaan yang pernah aku lakukan terhadap kehidupan. Beberapa orang dari sekian pembaca mungkin saja pernah ”bersama” di dalam sajak-sajak ini. Tetapi, kenapa sajak? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kebersamaan itu?" ~ Simon Hate