Ketika Daisy tiba di London, seorang ibu telah mengingatkannya, agar berhati-hati. London yang indah, bukanlah kota yang ramah. Dan benar saja, bar saja Daisy berjalan selangkah, koper dan tas jiningnya disambar copet. Tetapi, bukan Daisy kalau tak bisa mengatasinya, apalagi dia ke London dengan tekad menemukan temannya, Marry. Akankah ia berhasil membelah kota London?
Pita Daisy hilang bersamaan dengan lenyapnya Mary! Jadilah Daisy kebingungan dan sibuk mencari, karena keduanya amat berharga, yang satu hadiah Glen, vang satu sahabatnya. Apalagi setelah diberi tahu bahwa pasangan lemari Mary telah dijual oleh Mr. Hamilton. Mungkinkah peristiwa-peristiwa itu berhubungan?